Beranda › Umum › Pemikiran › Watak Alam dan Manusia Menurut Primbon

Watak Alam dan Manusia Menurut Primbon

Posted on April 3, 2009 by Sā„¢J — 70 Komentar

Beberapa hari yang lalu saya mendapat tautan menarik di blog mas Sabda Langit. Ternyata sudah ada situs kamus bahasa Jawa dan juga dilengkapi informasi soal sistem kalender. Isinya masih jauh dari lengkap (dibandingkan kamus Jawa Kuna milik saya), tetapi untuk kalender pantas diacungi jempol. Kebetulan menurut data statistik secara rutin ada yang masuk blog ini karena mencari perhitungan hari baik. Bagi yang tertarik bisa memakai tulisan ini sebagai referensi.

Primbon

Informasi Primbon

Sistem kalender Jawa adalah sistem gabungan dari kalender peradaban Hindu–Buddha, Islam, dan lain-lain. Menurut saya, intinya adalah upaya para leluhur untuk memahami berbagai siklus serta pemanfaatannya bagi kesejahteraan mereka. Tapi, kalau Anda ingin data empiris maupun mistis bukan di sini tempatnya karena saya juga tidak paham.

Saya mengambil contoh hari tulisan ini diterbitkan (Jumat, 3 April 2009). Maka, muncullah informasi beragam siklus yang menaungi hari tersebut. Untuk siklus harian pun ternyata tidak cuma satu. Dari penanggalan Saka muncul siklus lima hari pasaran: Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Kresna/Langking). Berikutnya ada yang enam hari paringkelan: Tungle (Daun), Aryang (Manusia), Wurukung (Hewan), Paningron (Mina/Ikan), Uwas (Peksi/Burung), dan Mawulu (Taru/Benih). Lalu ada tujuh hari atau padinan dari kalender masehi. Selanjutnya siklus padewan: Sri, Indra, Guru, Yama, Rudra, Brama, Kala, serta Uma. Terakhir siklus padangon: Dangu (Batu), Jagur (Harimau), Gigis (Bumi), Kerangan (Matahari), Nohan (Rembulan), Wogan (Ulat), Tulus (Air), Wurung (Api), dan Dadi (Kayu).

Nah, gabungan siklus lima dan tujuh menghasilkan weton, yang penjelasannya bisa didapat di sini. Dari situ bisa dicari siklus mingguan untuk manusia yang disebut wuku atau horoskop Jawa. Untuk alam beda lagi, yakni pranata mangsa yang umumnya dipakai para petani. Wuku memiliki 30 siklus, sedangkan mangsa ada 12 siklus. Sekarang adalah mangsa kesepuluh atau Srawana, tokoh yang melambangkan dedikasi kepada orangtua. Ada juga situs lain di sini atau di sini, tapi setahu saya kebanyakan menggunakan bahasa Jawa.

Di luar itu masih ada siklus delapan tahunan yang disebut windu. Satu windu terdiri dari: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Habiskah? Belum. Santai aja, man! Masih ada siklus empat windu yang masing-masing disebut Windu Adi, Kuntara, Sengara, dan Sancaya. Jadi, total satu siklus memakan waktu 32 tahun. Sekarang ini masuk windu Kuntara, yang menurut buku Senopati Pamungkas memiliki sifat: serba baru atau serba mengada, baik gerak-gerik maupun sikap.

Masih ada lagi? Kalau melihat gambar sih masih, tapi saya kira mereka yang ingin mengetahui lebih jauh bisa mencarinya sendiri.

*emangnya saya dukun* šŸ˜Ž

Tentang

Cuma seorang pengelana yang bebas berkeliaran.

Ditulis dalam Pemikiran, Pengamatan, Umum
70 comments on “Watak Alam dan Manusia Menurut Primbon”
  1. illuminationis berkata:
    April 3, 2009 pukul 2:47 am

    *emangnya saya dukun*

    Lho bukan toh? Saya pikir itu profesi Mas SJ kalo siang hari – kalo malam hari, jadi setan gentayangan blogwalking.

    Katanya yang ahli itung-itungan penanggalan Jawa (bukan dukun, itu beda kode etik profesi), tinggal satu orang, udah tuwak pula… ga niat menjadi pewaris ilmu kunonya, Mas? Sayang kan punah šŸ˜Ž

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: Mbah Hadi itu kan? lha syaratnya berat bener sih. lagian dia kalo ditanya asal-usul perhitungan itu juga belum tentu tahu. :mrgreen:

    Balas
  2. frozen berkata:
    April 3, 2009 pukul 4:55 am

    *bengong*

    *membuka kembali Kitab Betaljemur Adammakna* u_u

    Balas
  3. *hari berkata:
    April 3, 2009 pukul 8:26 am

    wah rumit jg ya itungan kalender Jawa itu..
    Tapi dibalik kerumitan itu yg membuat saya takjub adalah bagaimana para leluhur dulu bisa mempunyai ide untuk memikirkan hal seperti itu ya?

    Apakah itu artinya para leluhur dulu begitu cerdas?…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: kalo menurut saya, yg jelas mereka tidak mungkin mendokumentasi serta menggunakan panduan yg banyak ngawurnya. šŸ˜Ž

    Balas
  4. zal berkata:
    April 3, 2009 pukul 9:00 am

    ::kayaknya bagus, kalau penjenangan buat aplikasi yang dengan mengklik beberpa data yg berhubungan lalu muncul hasil, pasti blog ini akan tumpah ruah pengunjung… šŸ™‚ … apalagi ditambah dengan hubungan kesemuanya dengan nomor togel yang akan keluar… he..he…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: muahahaha… di togel itu kata temen saya nomor aja bisa dimistik. šŸ˜€

    Balas
  5. sigid berkata:
    April 3, 2009 pukul 10:22 am

    We he, jadi ingat bapak saya pakde …
    Saya ingat ada sebuah buku bersampul kuning yang terdapat tulisan Betaljemur Adammakna :mrgreen:

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: lha lumayan kan… nostalgia sedikit. :mrgreen:

    Balas
  6. marsudiyanto berkata:
    April 3, 2009 pukul 5:41 pm

    Perihal Asapon atau Aboge saya pasrah…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: iya tuh… siklus apalagi tuh.

    Balas
  7. Santri Gundhul berkata:
    April 3, 2009 pukul 9:59 pm

    Halah…Kang Jenang

    lek aku lahir SENIN PON, kuwi kepriye gambarane Kang? Mung arep nyocokke gambar wae kok.

    Nglirik koment Kang ZAL,
    Lah nek biso nebak TOGEL…mungkin Kang JENANG wes SUGIH BONDHO…SUGIH DONYA…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: Anda cocok kerja di aer. buktinya sering nyelam. betul kan?

    Balas
  8. Ersis Warmansyah Abbas berkata:
    April 3, 2009 pukul 10:09 pm

    Sungguh Sampeyan ini pakarnya … saya menikmati

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: he he he… ini cuma hasil cari-cari tautan aja, pak.

    Balas
  9. abee berkata:
    April 3, 2009 pukul 10:31 pm

    primbon salah satu warisan budaya yang perlu dijaga… šŸ˜€

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: saya sih stuju aja deh… šŸ˜Ž

    Balas
  10. Rindu berkata:
    April 3, 2009 pukul 11:22 pm

    Jawa memang kaya dengan ilmu ya mas … kaya budaya šŸ™‚

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: makanya cari suami orang Jawa aja *gleppak!*

    Balas
  11. illuminationis berkata:
    April 4, 2009 pukul 5:34 am

    bukan Mbah Hadi… btw, kayaknya otak saya seperti biasa tukang buat asosiasi ke mana-mana, yang saya maksud orang yang ahli segala rupa upacara (slametan) Jawa dan ngerti filosofinya => beda dgn ahli tanggalan Jawa yeh :mrgreen:

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: ooo itu *gak tau juga* šŸ˜€ kayaknya syaratnya lebih berat lagi tuh… tirakat 10 tahun barangkali. :mrgreen:

    Balas
  12. sabdalangit berkata:
    April 4, 2009 pukul 9:58 am

    Safe our nation !!

    sabdalangit’s web

    MEMBANGUN BUMI NUSANTARA YG BERBUDI PEKERTI LUHUR
    “jalan setapak menggapai spiritualitas sejati”

    calon Presiden yg ideal adalah yg peduli, melindungi dan menghayati kearifan lokal..!

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: berarti pemilu kali ini golput aja ya… šŸ˜€

    Balas
  13. lovepassword berkata:
    April 5, 2009 pukul 2:09 am

    Aku tahunya pasaran thok. Ternyata eh ternyata ada sebanyak itu macemnya. Wah…wah…banyak yah?

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: gak cuman banyak, tapi buaaanyyyuak. :mrgreen:

    Balas
  14. advintro berkata:
    April 5, 2009 pukul 6:34 pm

    kebanyakan, seperti aku, nyarinya yang untuk perhitungan jodoh, hehe ada ya?

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: ada dong… tapi ya cari sendiri. mungkin lebih enak baca ajaran asmaragama aja. šŸ˜Ž

    Balas
  15. Ersis Warmansyah Abbas berkata:
    April 5, 2009 pukul 9:19 pm

    Lagi-lagi membaca …

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: membaca gerak-gerik alam, pak. šŸ˜Ž

    Balas
  16. sawali tuhusetya berkata:
    April 6, 2009 pukul 1:02 am

    wah, langsung aja ke TKP, mas jenang, sekadar ingin tahu bagaimana watak dan karakter saya berdasarkan primbon itu, hehe … matur nuwun, mas.

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: silaken pak. sapa tau bisa dijadikan bahan refleksi *halah*. šŸ˜Ž

    Balas
  17. Santri Gundhul berkata:
    April 6, 2009 pukul 6:09 am

    Nglirek pak Sawali naik motor ngebut…menuju Musiumnya Kang Jenang.

    Hiiiiks…pak Guru rupine KESENGSEM juga…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: kalo bisa swalayan dan gratis kan memang enak… šŸ˜€

    Balas
  18. suwung berkata:
    April 6, 2009 pukul 10:44 am

    kalo diriku atuk terus… wataknya ngak keliatan

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: he he he… serba suwung. ok deh… šŸ˜€

    Balas
  19. Vicky Laurentina berkata:
    April 7, 2009 pukul 8:11 am

    Kalendernya banyak bener ya? Sayang ndak dijelasin fungsinya buat apa..

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: masalah fungsi silaken tanya kepada ahlinya. šŸ˜Ž

    Balas
  20. tomy berkata:
    April 7, 2009 pukul 8:33 am

    hehehe saya dah pernah kesana
    tapi Kang Jenang baik mo bagi2
    wah kalah aku šŸ˜³

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: muahahaha… apa sih pake kalah menang segala. :mrgreen:

    Balas
  21. Rasyeed berkata:
    April 7, 2009 pukul 4:59 pm

    Saya lahir sabtu pahing, terus gimana peluang jodoh dan karir saya.. *di pentung*

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: biasanya gak nyambung dengan yg lahir pasaran wage. silaken dibuktiken sendiri. šŸ˜€

    Balas
  22. jensen99 berkata:
    April 8, 2009 pukul 2:03 pm

    Waduh, saya orang Surakarta e, gak ngerti topik ginian. šŸ™„

    dasar orang perantauan gak peduli budaya leluhur

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: sering-sering dengerin klenengan aja gimana? šŸ˜›

    Balas
  23. p u a k berkata:
    April 8, 2009 pukul 2:22 pm

    dududu… komplit banget tanggalannya.
    Lha..yang 7 hari aja terasa cepat kalo diinget-inget.. gimana ngingetin yang komplit ini ya… šŸ˜€

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: he he he he he he he he… apa gak jenius itu para leluhur? šŸ˜€

    Balas
  24. edratna berkata:
    April 8, 2009 pukul 8:00 pm

    Hehehe…saya biasanya baca untuk iseng aja…

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: lumayan, bu. dari iseng bisa menjadi hobi, dari hobi nanti jangan-jangan bisa menjadi profesi. šŸ™‚

    Balas
  25. langitjiwa berkata:
    April 10, 2009 pukul 12:24 pm

    kalau yg lahir di tanggal 11 hari rabu apa, mbah. hehe..

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: itu gak cocok menjadi pembuat kalender. soalnya gak jelas tahun lahirnya. šŸ˜›

    Balas
  26. Balisugar berkata:
    April 11, 2009 pukul 3:02 pm

    Hm menarik juga

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: terimakasih sudah tertarik. šŸ˜€

    Balas
  27. almascatie berkata:
    April 12, 2009 pukul 6:59 pm

    *nyari lagi dulu*

    šŸ˜†

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: hahaha… hitung-hitung harinya sebelum acaranya.

    Balas
  28. regso berkata:
    April 12, 2009 pukul 10:24 pm

    menarik idenya bang zal. Jadi sampeyan bikin software ato apalah sebutannya.
    Jadi pengunjung tinggal memasukkan hari wetonnya dan tinggal klik maka akan muncul data-data mengenai watak dan sebagainya-sebagainya šŸ˜€

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: halah-halah… eh tapi kayaknya pernah ada deh. silaken googling lah… šŸ˜Ž

    Balas
  29. kangBoed berkata:
    April 13, 2009 pukul 11:05 am

    mauuuuuu duuunk diramal juga niih mumpung gratisan hehehe… akhirnyaaa.. yayaya… akhirnya siMbah Jenang buka praktek jugaaaaaaa…
    Salam Sayang

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: wakakakakakk… ini justru teori semua. :mrgreen:

    Balas
  30. Yari NK berkata:
    April 13, 2009 pukul 11:47 am

    Kalau masalah perpolitikan terutama dalam kaitannya dengan pemilu ini, kira2 ada siklusnya juga nggak ya?? :mrgreen:

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: lha itu… Windu Kuntara itu… kan jelas *halah* :mrgreeen:

    Balas
  31. kangBoed berkata:
    April 14, 2009 pukul 6:37 am

    Weleh weleeeeh si mBah kebanyakan pasien mpe sibuknya gak ketulungan…. kemana ya si mBah… mbaaaaah… mBah Jenang… ooo ketiduran ngorok dipojokan…. cape ya mBah.. sini tak pijetin jamin maknyuuuus…. hehehehe….
    Salam Sayang

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: baru turun dari kahyangan ini…. šŸ˜†

    Balas
  32. Rindu berkata:
    April 18, 2009 pukul 6:06 pm

    Belum nulis lagi yah …

    ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„ā–„
    SJ: ntar dulu… pijetin deh *haiyah!* wakakakakak…

    Balas
  33. kangBoed berkata:
    April 21, 2009 pukul 8:33 am

    waaaah si mBaaaah giliran saya kagak mau dipijetin eeee lihaaaat cewe cuantiiik maunya tuh di pijetin waaaah mBaaah wakakakakak…..

    Balas
  34. achmad sholeh berkata:
    April 22, 2009 pukul 8:41 am

    Banyak orang jawa yang telah melupakan hitung2an hari berdasarkan tradisi tapi saya salut sama sampean mas

    Balas
  35. Ngabehi berkata:
    April 24, 2009 pukul 9:19 am

    eling mbah…mengko lara boyok lho, ha ha

    Balas
  36. byme berkata:
    April 28, 2009 pukul 4:24 pm

    mantap banget
    byme

    Balas
  37. Lumiere berkata:
    April 29, 2009 pukul 5:09 pm

    šŸ˜Æ Prim-bon??? šŸ˜• *glek*
    saya pikir sudah punah mbah..

    P.S:
    *liat tanggal* masa’ postingnya sebulan sekali mbah? hayo nulis lagi..
    *komen gak penting seorang fans S ™ J*

    Balas
  38. ratanakumaro berkata:
    April 30, 2009 pukul 2:35 pm

    Kenapa ya jika orang2 meminta petunjuk pekerjaan yang cocok sesuai dgn tanggal lahir, menurut perhitungan primbon jawa, pasti di air. Ga pernah tuh di udara, langit, di gua, di gunung, di hutan atau di api.

    Salam persahabatan.

    Balas
  39. Ersis Warmansyah Abbas berkata:
    April 30, 2009 pukul 10:27 pm

    Minta yang baru

    Balas
  40. Fitri berkata:
    Mei 2, 2009 pukul 5:45 pm

    UNDANGAN

    Kunjungi:
    http://islambukanpenyembahberhala.blogspot.com

    NB: jangan ampe ga datang dan bawa angpau trus masukin di kotak komentar.
    He..he..he..

    Balas
  41. Lambang berkata:
    Mei 4, 2009 pukul 2:40 am

    Gimana kalau dibahas sinkronisasinya dengan penanggalan Hindu Bali?

    Lumayan, daripada sebulan ngelamun kerja aja ngga buat posting baru…. :mrgreen:

    Balas
  42. Ndoro Seten berkata:
    Mei 5, 2009 pukul 10:49 am

    nenek moyang kita memang cerdas….hanya saja karena ilmu dan pengetahuan kita tidak dapat menjangkaunya kemudian kita kataken ilmu mereka hanyalah sekedar klenik…..

    Balas
  43. CAHYO berkata:
    Mei 5, 2009 pukul 2:57 pm

    Saya mau tahu apa arti nama saya
    ” CAHYO LUKITO WHISNU PRABOWO ”

    Trim’s nggeh sak derenge

    Balas
  44. antokoeā„¢ berkata:
    Mei 6, 2009 pukul 2:15 am

    mbah-mbahmu biyen ngelmune mumpuni….

    Balas
  45. kangBoed berkata:
    Mei 7, 2009 pukul 10:33 am

    hmm.. rame bangeeet yaaa tempat prakteknya mBaaah Jenang nii.. sampe susah mau masuk juga penuh begono pasiennya… hihihi.. pantesan si mBaaah gak nongol nongol.. sibuk yaaa mBaaaah… huuuwaakakakak..
    Salam Sayang

    Balas
  46. kangBoed berkata:
    Mei 15, 2009 pukul 1:06 pm

    waaah si mBaaah rumahnya kosong mluluuu.. hehehe.. banyak di tempat praktek ya mBaaah..
    Salam Sayang

    Balas
  47. Lambang berkata:
    Mei 18, 2009 pukul 8:57 pm

    Heh..? šŸ˜Æ Masih belum ada postingan baru?

    Dah sebulan lebih nih. Kalau masih nunggak terus listrik bisa dimatiin lho… šŸ˜Ž

    Balas
  48. celetukan segar berkata:
    Mei 29, 2009 pukul 11:55 pm

    Salam kenal!

    Jangan-jangan nanti orang bule yang melestarikan budaya kita (lihat kalendernya saja sudah berbau bule : Javanese Calendar).

    Bahkan saat pendudukan Belanda, soal pembahasan tentang kalender Jawa pun dibahas dan dikaji dengan matang.

    Balas
    • Sā„¢J berkata:
      Juni 8, 2009 pukul 9:02 pm

      @ Celetukan Segar

      salam kenal mas… sepertinya memang sudah dipelajari dari dulu. wong ambil gelar doktor sastra jawa saja mesti ke belanda.

      Balas
      • illuminationis berkata:
        Juni 8, 2009 pukul 9:54 pm

        yang masih mau jadi doktor sastra Jawa (kuno) musti cepetan ke Leiden… lagi dibabatin fungsi sastra aneh-aneh gitu, salah satu alasannya: tidak menghasilkan duit buat universitas

        *sigh*

        Ujung-Ujungnya Duit

        Balas
      • Sā„¢J berkata:
        Juni 8, 2009 pukul 10:33 pm

        sayangnya bukan jalur saya… mereka pusing mungkin… gak ngarti apa yg diomongin leluhur itu sebenernya. gak ada duitnya pula… šŸ˜›

        Balas
  49. natazya berkata:
    Juni 1, 2009 pukul 4:57 pm

    ihihihih saya pernah coba nih beberapa kali šŸ˜€ sebagai orang jawa sejati yang sama sekali ga bisa boso jowo jadi rada repot :p

    Balas
  50. dinda'kk berkata:
    Juni 2, 2009 pukul 1:03 pm

    Sy senyum baca kalimat terakhir:
    *emangnya saya dukun*
    šŸ™‚ Salam.

    Balas
  51. darkman berkata:
    Oktober 15, 2011 pukul 7:29 am

    windu sejati niku nopo

    Balas
  52. Andre berkata:
    April 20, 2014 pukul 11:02 pm

    Mbah hidup saya dari kecil sampai sekarang mendrita tangan cacat ama yg nabrak nga tanggung jawab anak 3

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Lambang Batalkan balasan