Pulau Penyengat yang Benar-benar Menyengat

Blog petualangan wisata teman sebelah. Blog ini cocok buat yang mencari tempat wisata unik dan agak hipster *halah*

Aning Jati's

Masjid berwarna kuning tampak berpendar keemasan diterpa cahaya mentari yang bersinar terik. Saya dan rombongan lain, ada yang merupakan penduduk lokal, ada pula wisatawan seperti saya, sedang berada di atas perahu bermotor atau yang dalam bahasa lokal disebut pompong. Kami hendak menuju ke Pulau Penyengat.

Panas mentari di sepanjang perjalanan membuat masjid yang terlihat itu bak fatamorgana. Muncul-menghilang dalam pandangan saya. Namun, hal itulah yang membuat kesabaran saya menipis. Saya ingin segera menjejakkan kaki di pulau yang tergolong kecil, berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter ini, yang termasyhur dengan kekayaan sejarah, politik, dan budayanya itu.

Pulau Penyengat pantang dilewatkan bila sedang berada di Tanjung Pinang. Dari pusat kota, hanya butuh sekitar 20 menit untuk menyeberangi lautan menggunakan pompong. Biaya sekali jalan hanya Rp6000 (akhir Maret 2014).

Lihat pos aslinya 873 kata lagi

Tentang

Cuma seorang pengelana yang bebas berkeliaran.

Ditulis dalam Umum
1 comments on “Pulau Penyengat yang Benar-benar Menyengat
  1. Beberapa tahun yang lalu saya sempat berkunjung ke Pulau Penyengat. Waktu itu sepi sekali dan sendirian. Tiba-tiba ada seorang bapak tua yang nongkrong di dermaga nemenin saya muterin pulau. Banyak sekali cerita yang saya dapat 🙂

Tinggalkan komentar